Senin, 16 Agustus 2021

KKN BTV-3 KELOMPOK 01 : PENDAMPINGAN PEMASARAN UMKM JAJANAN RUMAHAN TERDAMPAK COVID-19 MELALUI MEDIA DIGITAL

 


KKN BTV-3 KELOMPOK 01 : PENDAMPINGAN PEMASARAN UMKM JAJANAN RUMAHAN TERDAMPAK COVID-19 MELALUI MEDIA DIGITAL

Oleh

 RIMA RISKI NUR LAILA NIM. 180110301008

DPL : EDY HARIYADI, S.S., M.Si

                                                                                                     

            Adanya pandemi virus corona atau Covid -19 telah memberikan tantangan tersendiri, baik dalam hal pendidikan maupun perekonomian Indonesia. Untuk mengantisipasi penularan virus tersebut pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan seperti sosial distancing, pembatasan sosial berskala besar  dan lain sebagainya. Dalam kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk tetap diam di rumah, belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Akibat dari adanya kebijakan tersebut mebuat sektor pendidikan sekolah maupun perguruan tinggi menghentikan proses pembelajaran secara tatap muka, dan sebagai gantinya pemebelajaran dilaksanakan secara daring yang bisa dilaksanakan di rumah masing-masing.  Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember pada tahun 2021 adalah KKN Back to Village, yakni KKN yang dilakukan oleh mahasiswa di kampung halamanya masing-masing. Pada kesempatan kali ini penulis mengambil tema KKN 1 yakni Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdapak Covid-19. Lokasi pelaksaan KKN adalah Desa Tampo Kecamata Cluring Kabupaten Banyuwangi. Di mana Desa Tampo memiliki luas 538.80 Ha. Desa Tampo bagian utara berbatasan langsung dengan Desa Benculuk, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kradenan dan Sembulung. Kemudian di sebelah timur berbatasan dengan Desa Kaliploso dan Plampangrejo serta di sebelah barat berbatasan dengan Desa Cluring dan Benculuk. Tampo sendiri terdiri dari dua dusun yaitu; Dusun Simbar dan Dusun Krajan. Dimana mayoritas bahasa yang digunakan adalah Bahasa Jawa dan Bahasa Osing.  Selain itu, Desa Tampo juga dikenal sebagai salah satu sentra batik di Kabupaten Banyuwangi (Kampoeng Batik). Diantaranya adalah Batik Tresno, Batik Najiha, Batik Yoko, Batik Tatsaka dan Virdes.

 

Gambar 1. Tugu Canting Desa Tampo.

            Dari banyaknya jumlah penduduk Desa Tampo, mayoritas mata pencaharian pokoknya adalah sebagai petani dan buruh tani. Sebagian masyarakat ada yang bekerja seabagai, Pegawai Negeri Sipil, pedagang barang kelontong, montir, perawat swasta, bidan swasta, TNI, Polri, guru swasta, dosen swasta, pedagang keliling, pengacara, perangkat desa, buruh harian lepas, pengrajin industri rumah tangga dan lain sebagainya. Pada masa pandemi seperti ini tentu banyak pihak-pihak yang terdampak. Salah satu dampak yang ditimbulkan yakni masalah perekonomian, pada masyarakat yang memiliki usaha kecil, mereka merasakan dampak yang diakibatkan oleh adanya wabah covid 19 ini.


Bu Atika merupakan salah satu pelaku UMKM yang memproduksi jajanan rumahan seperti pisang coklat, nugget pisang, dan sosis goreng. Usaha penjualan jajanan rumahan tersebut dilakukan di kediaman Bu Atika yakni di Dusun Simbar Desa Tampo. Dalam proses penjualan produk Bu Atika masih menggunakan penjualan yang konvensional dan hanya mengandalkan pemesanan saja. Di sini saya sebagai salah satu mahasiswa KKN Back to Village ingin membantu Bu Atika dalam mengembangkan dan memasarkan produknya dengan melakukan pembuatan produk yang lebih variatif dan melakukan penjualan produk melalui media online. Selain itu, saya juga akan membantu Bu Atika dalam pembuatan label pada produknya sehingga dapat menjadi pembeda dari produk lain yang mungkin hampir sama. Pada musim pandemi seperti ini, pemasaran produk melalui media online dirasa dapat membantu dalam pemasaran produk yang lebih efektif.

 

 

 



 

 


KKN BTV-3 KELOMPOK 01 : PENDAMPINGAN PEMASARAN UMKM JAJANAN RUMAHAN TERDAMPAK COVID-19 MELALUI MEDIA DIGITAL

  KKN BTV-3 KELOMPOK 01 : PENDAMPINGAN PEMASARAN UMKM JAJANAN RUMAHAN TERDAMPAK COVID-19 MELALUI MEDIA DIGITAL Oleh   RIMA RISKI NUR LAI...