KKN BTV-3 KELOMPOK 01 : PENDAMPINGAN PEMASARAN UMKM JAJANAN RUMAHAN TERDAMPAK COVID-19 MELALUI MEDIA DIGITAL
Oleh
RIMA RISKI NUR LAILA NIM. 180110301008
DPL : EDY HARIYADI, S.S., M.Si
Adanya pandemi virus corona atau
Covid -19 telah memberikan tantangan tersendiri, baik dalam hal pendidikan
maupun perekonomian Indonesia. Untuk mengantisipasi penularan virus tersebut
pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan seperti sosial distancing,
pembatasan sosial berskala besar dan
lain sebagainya. Dalam kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk tetap diam di
rumah, belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Akibat dari adanya kebijakan
tersebut mebuat sektor pendidikan sekolah maupun perguruan tinggi menghentikan
proses pembelajaran secara tatap muka, dan sebagai gantinya pemebelajaran
dilaksanakan secara daring yang bisa dilaksanakan di rumah masing-masing. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember
pada tahun 2021 adalah KKN Back to
Village, yakni KKN yang dilakukan oleh mahasiswa di kampung halamanya masing-masing.
Pada kesempatan kali ini penulis mengambil tema KKN 1 yakni Pemberdayaan
Wirausaha Masyarakat Terdapak Covid-19. Lokasi pelaksaan KKN adalah Desa Tampo
Kecamata Cluring Kabupaten Banyuwangi. Di mana Desa Tampo memiliki luas 538.80
Ha. Desa Tampo bagian utara berbatasan langsung dengan Desa Benculuk,
sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kradenan dan Sembulung. Kemudian di
sebelah timur berbatasan dengan Desa Kaliploso dan Plampangrejo serta di
sebelah barat berbatasan dengan Desa Cluring dan Benculuk. Tampo sendiri
terdiri dari dua dusun yaitu; Dusun Simbar dan Dusun Krajan. Dimana mayoritas
bahasa yang digunakan adalah Bahasa Jawa dan Bahasa Osing. Selain itu, Desa Tampo juga dikenal sebagai
salah satu sentra batik di Kabupaten Banyuwangi (Kampoeng Batik). Diantaranya
adalah Batik Tresno, Batik Najiha, Batik Yoko, Batik Tatsaka dan Virdes.
Gambar 1. Tugu Canting Desa Tampo.
Dari banyaknya jumlah penduduk Desa
Tampo, mayoritas mata pencaharian pokoknya adalah sebagai petani dan buruh tani.
Sebagian masyarakat ada yang bekerja seabagai, Pegawai Negeri Sipil, pedagang
barang kelontong, montir, perawat swasta, bidan swasta, TNI, Polri, guru
swasta, dosen swasta, pedagang keliling, pengacara, perangkat desa, buruh
harian lepas, pengrajin industri rumah tangga dan lain sebagainya. Pada masa
pandemi seperti ini tentu banyak pihak-pihak yang terdampak. Salah satu dampak
yang ditimbulkan yakni masalah perekonomian, pada masyarakat yang memiliki
usaha kecil, mereka merasakan dampak yang diakibatkan oleh adanya wabah covid
19 ini.
Bu
Atika merupakan salah satu pelaku UMKM yang memproduksi jajanan rumahan seperti
pisang coklat, nugget pisang, dan sosis goreng. Usaha penjualan jajanan rumahan
tersebut dilakukan di kediaman Bu Atika yakni di Dusun Simbar Desa Tampo. Dalam
proses penjualan produk Bu Atika masih menggunakan penjualan yang konvensional
dan hanya mengandalkan pemesanan saja. Di sini saya sebagai salah satu
mahasiswa KKN Back to Village ingin
membantu Bu Atika dalam mengembangkan dan memasarkan produknya dengan melakukan
pembuatan produk yang lebih variatif dan melakukan penjualan produk melalui
media online. Selain itu, saya juga
akan membantu Bu Atika dalam pembuatan label pada produknya sehingga dapat
menjadi pembeda dari produk lain yang mungkin hampir sama. Pada musim pandemi
seperti ini, pemasaran produk melalui media online
dirasa dapat membantu dalam pemasaran produk yang lebih efektif.