Selasa, 29 September 2020

Sejarah Pedesaan

Nama : Rima Riski Nur Laila

NIM : 180110301008

Alamat Blog : rimariski.blogspot.com

 

SEJARAH PEDESAAN

Kata sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu syajara yang memiliki arti terjadi atau syajarah yang berarti pohon. Dalam arti luas sejarah merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa di masa lalu dan merupakan ilmu yang menyelidiki kejadian yang realita serta cerita tentang perubahan. Sejarah Pedesaan memiliki artian yang cukup luas, khusus meneliti tentang pedesaan baik meliputi, masyarakat, petani maupun ekonomi pertaniannya. Desa merupakan sebuah kesatuan masyarakat kecil yang memiliki satu pimpinan yang dijadikan sebagai panutan. Secara etimologi, Desa berasal dari bahasa sanskerta, deshi yang berarti tanah air, tanah asal atau sebagai tanah kelahiran. Perlu diketahui bahwa adanya kerajaan berasal dari adanya sebuah desa. Adapun definisi desa menurut beberapa ahli:

1.      C.S.T Kansil, mendefinisikan bahwa desa merupakan ketatanegaraan, tata pemerintahan sebagai suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang memiliki organisasi dengan pemerintahan terendahnya adalah camat serta telah memiliki hak menyelenggarakan hak rumah tangga.

2.      Paul H. Landis, mengatakan bahwa desa merupakan jumblah peduduk yang kurang dari 2500 jiwa dengan ciri-ciri saling kenal antara ribuan jiwa, memiliki pertalian yang sama terhadap kesukaan yang sama, ekonominya agraris, memiliki sikap yang homogen serta memiliki kontrak sosial yang ketat.

3.      Menurut Bintarto Desa adalah kesatuan geografik, sosial, ekonomi, politik dengan satuan budaya.

Desa atau pedesaan sebagai bidang penelitian dapat dimasukkan dalam satuan tertentu yaitu; ekosistem,geografis, dan budaya.  Satuan  ekosistem  merupakan  hasil  perpaduan  antara aktivitas manusia keadaan biologis dan prooses fisik. Dalam deretan satuan ekosistem  dapat ditambahkan ekosistem sagu di Indonesia timur dan ekosistem tegalan di Madura. Dalam satuan geografis ada berbagai macam hubungan antar pedesaan. Di dalam satuan budaya pada hubungan dengan persoalan adat, satuan penelitian pedesaan berupa daerah hukum adat atau suatu cultural area dan setiap daerah hukum adat mempunyai sistem sosio-ekonomis dan budaya yang tersendiri. Dengan adanya penelitian struktur dan evolusi sosial ekonomi, dan kultur pedesaan di Indonesia dapat memperkaya khasanah sejarah.

Sejarah pedesaan merupakan sejarah yang berkaitan dengan bidang garapn desa, masyarakat petani dan ekonomi pertanian. Sejarah disebut ilmu perubahan yang dapat menggolongkan berbagai masalah ke dalam berbagai kelompok yakni; bangunan fisik, satuan sosial, lembaga sosial, hubungan sosial, dan gejala psiko kultural. Sejarah pedesaan dapat berupa monografi tentang satuan penelitian. Pembukaan perkebunan di daerah kejawen pada pertengahan kedua abad ke- 19 dapat dijadikan contoh sebagai bahan kajian sejarah pedesaan. Suatu desa dapat mengalami reorganisasi jika desa yang terpencar dapat menjadi desa yang memusat. Pada satuan sosial lingkungan desa petani sangat kaya dengan permasalahan sejarah, dimana kesatuan desa, keluarga, kelas sosial, kelompok agama dan budaya serta kelompok etnis merupakan bagian dari permasalahan sejarah.

Sejarah pedesaan yang merupakan sebagai kajian tentang desa dapat pula membicarakan lembaga keagamaan dalam desa. Masuknya ekonomi uang desa, menjadikan sistem sambatan tergantikan dengan hubungan kerja upah dan membentuk hubungan solidaritas golongan kelas menengah baru. Selanjutnya, adanya pabrik yang berdiri di tengah pedesaan akan mengubah perekonomian desa. Perubahan ekonomi desa dalam jangka panjang dapat mempengaruhi pola budaya desa. Hubungan sosial di pedesaan juga memiliki tema penelitian  yaitu; masalah stratifikasi, integrasi, konflik, mobilitas sosial, migrasi dan hubungan desa-kota. Stratifikasi sosial sendiri merupakan gejala yang penting di dalam masyarakat.

 

SEJARAH EKONOMI PEDESAAN

Sejarah Ekonomi Indonesia memungkinkan dapat memberikan terbukanya studi sejarah mikro, sebab banyaknya variasi kedaerahan yang    muncul akibat adanya perbedaan ekologi, struktur sosial, pengaruh dari luar dan budaya setempat.  Sejarah ekonomi memepelajari beberapa faktor yang dapat menentukan jalannya perkembangan ekonomi sehingga dapat menghasilkan sumbangan yang sewajarnya pada penetapan kebijakan perencanaan ekonomi. Sumbangan sejarah ekonomi tidak lebih sebagai pemikiran kolektif ilmu sosial secara keseluruhan. Sejarah ekonomi merupakan daerah yang relatf asing bagi sejarawan Indonesia. Sejarah ekonomi yang secara formal berdiri sendiri ingin mencari makna tersendiri dalam mempelajari corak dan penjumlahan dari hubungan manusia yang bersifat ekonomi, sosial dan budaya. Dalam hal ini sejarah ekonomi telah melepaskan diri dari ekonomi politik yang terus berkembang dan mencapai puncaknya dalam studi yang semakin canggih, dengan penggunaan quatitalis maju dalam gerakan New Economic History. Sejarah ekonomi mempelajari manusia sebagai pencari dan pembelanja yang harus spesifik dari satuan yang konkrit dan khusus. sejarah ekonomi pedesaan memiliki batasan-batasan tertentu yang harus diletakkan dalam lingkungan ekonomi pedesaan ataupun ekonomi petani.

Menurut  Daniel  Thorner,  ekonomi  petani  sebagai  sebuah  kategori  dalam  sejarah  ekonomi memiliki ciri-ciri yaitu :

1.                  Dalam bidang produksi, masyarakat terlibat dalam agraria

2.                  Penduduknya harus lebih dari separuh yang terlibat dalam pertanian

3.                  Ada satuan negara dan lapisan penguasanya

4.                  Ada pemisahan antara desa dengan kota

5.                  Satuan produksinya adalah keluarga rumah tangga petani

Ekonomi petani dan ekonomi kapitalis memiliki perbedaan yaitu, ekonomi kapitalis berdasarkan pada modal sedangkan ekonomi petani berdasarkan pada kerja. Pendekatan ekonomi petani yang melalui kalkulasi untung rugi secara kapitalis tidak mampu menjelaskan ekonomi pertani karena tidak adanya kerja upahan, sebab semua kerja adalalah kerja keluarga yang tidak mengenal bayaran. Dalam sejarah satuan waktu merupakan suatu hal yang sangat penting, terutama dalam sejarah ekonomi selalu mementingkan tentang pertumbuhsn ekonomi, dan tahapan perkembangan yang selalu menjadi perhatian utama. Untuk penelitian sejarah, pendekatan terhadap tahapan ekonomi tidak harus menggunakan ukuran ekonomi. Rustow mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi menggunakan ukuran produktivitas sebagai kriteria tahapan, yang hanya berlaku bagi masyarakat industrial dan sedikit relevansi dengsn sistem ekonomi pedesaan.

Adapun faktor- faktor  ekonomi pedesaan antara lain; tanah, kerja kapital, upah harga dan sewa. faktor tersebut memiliki peranan yang berbeda-beda dalam berbagai tipe ekonomi. Pada masyarakat primitif dan petani mengenai konsep scracity, dalam masyarakat ekonomi pasar tidak dikenal. Sektor ekonomi pedesaan tentu berhubungan dengan pertanian, perdagangan, dan peternakan serta industri rumah tangga. Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah perjalanan lokalitas yang bertahap dan menjadi tema yang menarik. Banyaknya kemungkinan sejarah ekonomi mengingatkan bahwa semua dapat dihubungkan dengan setting sejarah sosial dan menjadi sejarah sosial ekonomi.

Untuk menjamin ketrampilan dalam menulis sejarah ekonomi memerlukan kerangka teori, sebab kerangka teori merupakan unsur terpenting dalam penulisan sejarah ekonomi. Dimana jika kerangka teori tidak digunakan maka penulisan sejarah ekonomi hanya akan menjadi kronologi yang tidak memiliki makna. Konsep dan model teori dapat diambil dari ilmu ekonomi konvensional yang digunakan untuk menganalisa sektor komersial dari organisasi ekonomi petani. Dalam ekonomi, pendekatan kwantitatif menjelaskan bahwa variabel-variabel memiliki hubungan dari satu dengan yang lainnya. Sejarawan harus berambisi ekonometriks guna mempelajari sejarah perilaku ekonomi yang cenderung pada ukuran matematis.

 

Sejarah Ekonomi Pedesaan Dan Petani

Ekonomi primitif mempunyai keterbatasan yang bersifat ekologis, teknologis dan sosial yang tidak dapat dipahami tanpa adanya keterbatsan tersebut. Pada ekonomi petani terdapat perbedaan ekologi ladang, sawah dan sagu yang tertuang dalam sejarah ekonomi Indonesia hingga menunnjukan bahwa ekologi yang berbeda melahirkan struktur ekonomi yang berbeda pula. Contohnya adalah feodalisme yang merupakan sebuah sistem yang memadukan ekonomi dan sosial. Adanya Antropologi dan Sosiologi ekonomi merupakan usaha untuk menumbuhkan ekonomi   dengan sistem budaya dan sosial.

Teori ekonomi hanya berlaku untuk masyarakat industrial sedangkan masyarakat non pasar dan ahli ekonomi harus melihat secara antropologis. Ekonomi primitif dan petani bukan merupakan soal output ataupun produktivitas yang dapat dikuantifikasikan dalam sejumlah peraturan  dari organisasi sosial dan struktur sosio-ekonomis. Penelitian sejarah ekonomi merupakan sumbangan bagi penelitian ekonomi yang dapat membantu memecahkan masalah pada masa kini. Dengan mengetahui sejarah pertumbuhan ekonomi  di satu masa ahli ekonomi dapat melihat waktu kontemporer sebuah kerangka masa depan yang panjang serta dapat membantu mengeluarkan ahli ekonomi dari pemecahan masalah jangka pendek. Perlu diketahui bahwa gejala ekonomi dan politik merupakan interaksi timbal balik kekuatan yang bersifat ekonomis dan sebagian non ekonomis.

 

 

SOSIOLOGI PEDESAAN

Sosiologi Pedesaan ialah susatu cabang ilmu sosiologi yang secara historis berkembang pada masyarakat pertanian. Sosiologi pedesaan merupakan studi yang mempelajari masyarakat dalam bidang pertanian. Smisth dan Zophf dalam Bahrein (1996) berpendapat bahwa sosiologi pedesaan  adalah sosiologi dari kehidupan pedesaan. Dalam studi ini mempelajari pengetahuan  secara sistematik dengan menggunakan penerapan metode ilmiah dengan tujuan sebagai upaya untuk mempelajari masyarakat pedesaan, struktur, organisasi sosial, sistem dasar masyarakat serta proses perubahan sosial yang terjadi.

Menurut Galeski (1972) Sosiologi pedesaan   sebagai studi yang cenderung bersifat deskriptif dengan alasan bahwa pedesaan merupakan daerah petanian  yang memiliki pola  pertanian, kehidupan keluarga desa, tingkat kehidupan dan perkembangan penduduknya serta struktur sosial yang berhubungan dengan pekerjaan, adat kebiasaan dan lain sebagainya. Sosiologi pedesaan berbeda dengan sosiologi pertanian. Perbedaan itu dapat dilihat dari sosiologi pedesaan sangat menekankan studinya pada masyarakat pedesaan tanpa harus mempersoalkan hubungan dengan usaha tani. Sedangkan sosiologi pertanian cenderung memfokuskan pada masyarakat pertanian.

Dalam masyarakat desa petani merupakan suatu tipe yang selalu  diperdebatkan oleh ahli pedesaan karena di satu sisi ada yang beranggapan bahwa petani adalah semua penduduk yang berada di pedesaan, namun pada sisi yang lain hanya saja terbatas pada mata pencaharian sebagai petani.

Pelapisan sosial pada masyarakat ditentukan oleh sesuatu yang dihargai guna memenuhi kebutuhan pokok, misalnya tanah merupakan sumber kekayaan bagi petani yang menentukan kedudukan seseorang dalam masyarakat. Dalam  pedesaan  memiliki  sumber  daya  pertanian dan  lingkungan  hidup  sebagai  penyangga kehidupan  dan sebagai perekonomian masyarakat. Subjek dan pelaku utama yang menggerakkan roda perekonomian dan perubahan jangka panjang adalah kuwalitas sumber daya manusia yang ada di wilayah pedesaan.

 

Sumber:

Kuntowijoyo. 2003.Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Susilawati,  Nora. 2012. Sosiologi  Pedesan.   https://osf.io/67an9/download. diakses pada

27 September 2020 pukul 19.20.

KKN BTV-3 KELOMPOK 01 : PENDAMPINGAN PEMASARAN UMKM JAJANAN RUMAHAN TERDAMPAK COVID-19 MELALUI MEDIA DIGITAL

  KKN BTV-3 KELOMPOK 01 : PENDAMPINGAN PEMASARAN UMKM JAJANAN RUMAHAN TERDAMPAK COVID-19 MELALUI MEDIA DIGITAL Oleh   RIMA RISKI NUR LAI...