Minggu, 13 Oktober 2019

REVIEW JOURNAL Koridor Ekonomi Sebagai Jembatan Keterkuncian Geografis : Pertumbuhan Ekonomi Laos 2000-2010


REVIEW JOURNAL Koridor Ekonomi Sebagai Jembatan Keterkuncian Geografis : Pertumbuhan Ekonomi Laos 2000-2010



Judul       : Koridor Ekonomi Sebagai Jembatan Keterkuncian Geografis : Pertumbuhan Ekonomi Laos 2000-2010
Link        : https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/view/4395
Journal      : Hubungan Internasional
Vol         : 10, No 1
Tahun    : 2017
Penulisan : Eric Wicaksono
Reviewer : Rima Riski Nur Laila
Tanggal : 10 Oktober 2019

Abstrak          : Salah satu yang menarik dari Negara Laos adalah kapabilitasnya dalam  mempertahnkan pertumbuhan tinggi di tengah keterkuncian geografis yang melekat. Dalam jounal ini penulis mengkaji upaya Laos dalam menghadapi hambatan dengan melihat perjalanan Laos dan perubahan kebijakan ekonomi. Dalam penelitian ini penulis menghadirkan kombinasi dari kebijakan ekonomi terbuka kawasan yang dinamis, serta pengembangan koridor ekonomi integratif memiliki peran penting dalam keberhasilan Laos untuk mempertahankan ekonomi yang relatif tinggi dalam keterkuncian geografis.
 Pendahuluan : Laos dan keterkuncian geografis, secara geografis merupakan negara landlocked yang terletak di Asia Tenggara. Sekitar 70% dari wilayah geografis yang terdiri dari pegunungan, dataran tinggi, dan sungai memotong. Laos memiliki keterbatasan rute transportasi  yang merupakan masalah panjang yang membatasi kemampuan untuk mengatur negaranya. Keterkuncian acap kali dipandang sebagai hambatan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Demokratik Rakyat Laos adalah satu-satunya  negara landlocked di Asia Tenggara. Situasi geografis dan politik di Laos membatasi negara dari interaksi dengan sistem ekonomi internasional. Secara umum, posisi geografis landlocked dinilai sebagai posisi yang tidak menguntungkan dan mengakibatkan ekonomi Laos tertinggal.


Pembahasan  : Dalam pokok pembahasan penulis membagi tiga pokok bahasan:
                 1. Reformasi dan Geliat Menuju mertumbuhan Ekonomi Laos
                    Laos adalah negara landlocked yang sebagian topografinya merupakan pegunungan dengan sistem transportasi yang lemah. Pada akhir  1980 an terjadi peluncuran reformasi pasar sehingga laos menunjukan catatan kuat dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini menjadikan manfaat integarasi dengan pasar internasional belum merata di seluruh ekonomi Laos. Integrasi pasar domestik masih rendah. Negara landlocked seperti Laos menggantungkan diri pada negara-negara tetangga untuk akses pasar internasional.

2. Konektivitas dan Keterbukaan: Reformasi  Ekonomi Jalur Awal Menuju Pertumbuhan

Terkait upaya Laos  dalam integrasi pasar secara domestik maupun internasional, biaya transaksi menjadi salah satu faktor yang diperhitungkan. Dalam kasus Laos yang merupakan negara yang secara geografis mengalami keterkuncian biaya transaksi merupakan Salah satu hambatan. Melalui pembangunan dan investasi insfrastruktur transportasi Laos  berhasil untuk mengurangi salah satu poin penting dari keterkuncian fisik yakni minimnya akses dan keterhubungan. Di bawah NEM Pemerintah Laos mengumumkan langkah-langkah untuk mempromosikan pengembangan sektor swasta, deregulasi harga dan produksi kontrol diberikan otonomi manajerial dan keuangan untuk perusahaan milik negara. Reformasi yang dilaksanakan  di bawah NEM sangatlah relevan untuk pembahasan integrasi pasar. Reformasi itu bersamaan dengan AFTA dan keanggotaan WTO telah menciptakan lingkungan yang kondusif untuk kegiatan ekspor dan impor guna meningkatkan kemungkinan perusahan Laos untuk menjadi peserta aktif di pasar dunia. Sejak akhir 1980 an kendati reformasi ekonomi telah memperkuat ekonomi secara signifikan, Laos masih bergantung pada pertanian. Laos mendorong keterbukaan ekonominya melalui integrasi dengan kawasan sekitar. Selama periode 2000-2010, ekspor mencapai  rata-rata pertumbuhan ekonomi 23%. Reformasi ekonomi dari Laos adalah mekanisme bertahan hidup sebagai negara  minor di Indochina. Melalui reformasi ekonomi pemerintah secara bertahap telah menghasilkan kebijakan ekonomi yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
                         

3. Peran Kawasan Dinamis dan Koridor Ekonomi

Sebagai negara landlocked, merupakan sebuah prestasi tersendiri, Laos dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Keberhasilan ini memiliki titik awal yaitu pada 1986, dengan kebijakan reformasi ekonomi sebagai momentumnya. Pesatnya perekonomian China juga mendorong dinamika perekonomian dimana Laos merupakan salah satu negara yang memperoleh keuntungan. Pelaksanaan NEM oleh pemerintah Laos telah memberikan kontribusi dalam merenggangkan kendala ekonomi melalui reformasi nilai tukar dan kebijakan keringanan perdagangan. Keterbukaan Laos dalam proses integrasi regional menjadi salah satu momentum pertumbuhan Laos. Dalam hal koneksivitas, kerjasama GSM telah menyelesaikan beberapa proyek seperti membangun infrastruktur jalan yang membuka tiga koridor ekonomi. Pembangunan infrastruktur transportasi  di Laos akan membantu membuka atribut  geografis yang dapat memfasilitasi sektor lain untuk melakukan  perdagangan, investasi, pertanian dan banyak lainnya. Koridor ekonomi ini juga menyediakan Laos sebagai mitra yang mendorong  pertumbuhan Laos. Sebagai negara landlocked, yang menggantungkan  nasib pada infrastruktur  dan hubungan dengan negara transit, koridor ini menjadi penghubung utama penting. Koridor ekonomi sebagai fungsi pertumbuhan berhasil menularkan efek spillover dari dinamika positif kawasan  di sekitar Laos. Peningkatan  statistik  perdaganagan, pengembangan jalur konektivitas, pengurangan  tarif impor, dibentuknya Special Economic Zone, hadirnya preferensi tarif dagang, menjadi bukti empiris yang memperkuat upaya Laos dalam mengurangi dampak keterkuncian geografis.




Kesimpulan : Ekonomi negara landlocked seringkali menghadapi kendala. Laos dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi di tengah keterkuncian geografis. Secara umum, keterkuncian geografis menjadi kendala utama di masa keterpurukan  perekonomian Laos sebelum 1986, keterkuncian ini diperparah dengn kebijakan ekonomi  Laos yang bersifat perencanaan terpusat. Laos mereformasi secara bertahap  sistem ekonominya. Peran kawasan yang dinamais menjadi salah satu determinan dalam pertumbuhan ekonomi  negara landlocked. Dengan berada di antara negara-negara yang relatif tumbuh perekonomiannya, secara tidak langsung memberi efek spillover bagi Laos. Melalui kerjasama Laos memperoleh peluang utuk menjual barang melalui akses laut yang disediakan serta mendapat kemudahan untuk mengembangkan daerah perbatasan sebagai Special Economic Zone. Kehadiran koridor ekonomi turut mempromosikan hubungan perdaganagan, pengurangan kemiskinan, dan meningkatkan daya saing Laos sendiri.  Kombinasi dari kebijakan ekonomi terbuka, kawasan yang dinamis, dan pengembangan koridor ekonomi integratif, berperan penting dibalik keberhasikan Laos dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi di tengah keterkuncian geografis.


Kelebihan    : Kalimat yang digunakan oleh penulis mudah untuk dipahami oleh pembaca.
Kekurangan : - kurangnya materi yang sesuai dengan skup temporal.
                  - Banyak menggunakan kata asing
-  Materi yang ditulis penulis kurang lengkap


KKN BTV-3 KELOMPOK 01 : PENDAMPINGAN PEMASARAN UMKM JAJANAN RUMAHAN TERDAMPAK COVID-19 MELALUI MEDIA DIGITAL

  KKN BTV-3 KELOMPOK 01 : PENDAMPINGAN PEMASARAN UMKM JAJANAN RUMAHAN TERDAMPAK COVID-19 MELALUI MEDIA DIGITAL Oleh   RIMA RISKI NUR LAI...