Nama
: Rima Riski Nur Laila
NIM
: 180110301008
REVEW
PERTEMUAN SEJARAH SOSIAL KE TIGA
METODE-METODE DALAM KAJIAN SEJARAH SOSIAL
Luis
Gottschalk mendefinisikan bahwa metode merupakan suatu cara atau procedur untuk
medapatkan sebua proyek. Metode merupakan cara untuk melakukan sesuatu dalam
satu egiatan yang terencana yang memiliki tujuan agara kegiatan penelitian
berjalan dengan lancar khususnya pada penulisan sejarah social yang menggunakan
pendekatan dan ilmu sosial lainnya. Dalam penulisan sejarah sosial tentunya
harus menggunakan metode dan pendekatan ilmu-ilmu sosial yang lazim digunakan.
Diantara metode-metode tersebut yaitu: Metode Kualitatif dan Metode
Kuantitatif, serta pendekatan-pendekatan dalam penelitian sejarah sosial dan
beberapa model penelitian yang dapat dijadikan acuan.
·
Metode Kualitatif, metode ini secara
resmi dipandang berasal dari sekelompok sosiolog penganut mahzab Chicago yang
pada tahun 1920-1930 memantapkan penelitian kualitatif untuk mengkaji kelompok
kehidupan manusia. Metode kualitatatif adalah suatu metode berganda dalam focus
yang melibatkan penggunaan dan pengumpulan berbagai bahan empiris yakni dalam
studi kasus, pengalaman pribadi teks sejarah, dll. Metode ini terkesan abstrak kareana
sifatnya cenderung relative subyektif
dan timbulnya penekanan oleh penelitian kuantitatif menganggap metode
ini sebahgai “soft scientist”. Penelitian
ini menekankan padakonsep realita yang dibangun secra sosial hubungan yang
intim antara peneliti dengan yang dipelajari serta kendala situasional yang
membentuk penyelidikan. Penelitian ini penuh dengan nilai atau “value laden”.
·
Metode Kuantitatif, merupakan metode
yang mendasarkan pada kuantitas (quantity) atau jumlah. Metode ini selalu
berkaitan erat dengan angka-angka, jumlah populasi, cacah jiwa, statistic, luas
wilayah dan sebagainya. Dalam metode ini memiliki carakerjayang kompleks,
misalnya pada sejarah ekonomi baru cukup rumit apabila dibandingkan dengan
model lama, sebab dalam kajian ekonomi baru
dipertekankan perhitungan Produk
Nasional Bruto di masa lampau. Metode Kuantitatif terdiri dari beberapa bentuk yakni; survey menyeluruh (total) dan survey
sampel. Menurut Peter Burke tanpa metode kuantitatif maka penulisan sejarah
sejarah tertentu tidak dapat dilakukan, terlebih apabila sejarawan ingin
menulis tentang pergerakan tingkat harga dan jumlah penduduk.
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM SEJARAH
SOSIAL
Pendekatan
dalam konteks penelitian sejarah dapat diartikan dapat diartikan sebagai cara
pikir, seorang sejarawan dalam merancang dan melakukan penelitian sejarah.
Pendekatan dalam kajian sejrah akan selalu memeperhatikan langkah-langkah dan
mengedepankankan historical midedness, yakni untuk memberi rasa sejarah yang
kuat dalam sebuah karya. Dalam sejarah sosial pada dasarnya termasuk jenis
sejarah non naratif yang artinya historigrafi tidak menyusun cerita melainkan
berorientasi pada problem oriented.
Sejarah sosial termasuk jenis kajian sejarah neo-saintifik karena lebih banyak
meneliti soal-soal sosial dan ekonomi ketimbang soal politik. Dalam rangka
memenuhi tujuan penulisan sejarah Indonesia dalam perspektif baru, yang
diartikan berupaya mengugkapkan peran orang kecil maka sejarawan dapat melohat
bahwa aspek sgraris penting dalam kajian sejarah sosial. Perihal sejarah sosial
Kuntowijoyo menawarkan enam model penelitian yaitu: model evolusi, model
lingkaran sentral. Model interval, model tingkat perkembangan, model jangka
panjang-menengah-pendek, dan model sistematis.
·
Model evolusi, menjukkan jenis penulisan
yang melukiskan perkembangan suatu masyarakat berdiri hingga menjadi masyarakat
yang kompleks. Model ini hanya dapat diterapkan pada bahan kajian yang mencoba
mengkaji masyarakat dari permulaan berdirinya.
·
Model ilngkaran sentral, apabila model
evolusi menulis tentang kota atau masyarakat dari awal, model lingkaran sentral
justru memulai dari titik yang sudah menjadi.
·
Model interval, kumpulan dari lukisan
sinkronis yang diurutkan secara kronologis sehingga Nampak perkembangannya.
Model ini akan berguna jika kita menemukan keterangan dari suatu periode
tertentu tentang masyarakat tertentu.
·
Model tingkat perkembangan, merupakan
penerapan dari teori perkembangan masyarakat yang diangkat dari sociology.
Menurut model ini, dalam sebuah kondisi tertentu disekuilibrum sosial, struktur
sosial akan berubah sedemikian rupa sehingga perananan yang semula mengikuti
berbagai tipe kegiatan menjadi semakin terspesialisasi.
·
Model jangka panjang - menengah -
pendek, model ini diambil dari cara Fernand Braudel menangani sejarah sosial.
Pertama dalam sejarah jangka panjang yakni perubahannya sangat lamban, yang
merupakan perluangan konstan dan perkembangan waktu yang tidak dapat dilihat.
Kedua, perkembangan yang lamban namun dapat dirasakan ritmenya, di sinilah
letak sejarah sosial di mana Braudel menyebutnya sebagai sejarah jangka
menengah yang menempati sebuah social
time. Ketiga, sejarah jangka pendek yait sejarah dari kejadian-kejadian
atau I’ historie evenementielle. Di sinilah sejarah berjalan secara secara
serba cepat, pendek-pendek, dalam fluktuasi yang menggelisahkan Braudel
menyebutnya sebagai sejarah yang berdimensi individual.
·
Model sistematis, model ini sangat
sesuai untuk menelusuri sejarah sosial dalam arti perubahan sosial.
TEORI- TEORI SOSIAL
Kuntowijoyo
mengingatkan bahwa Ilmu sejarah memiliki teori maupun generalisasi yang
sifatnya terbatas. Keyerbatasan generalisasi dalam ilmu sejarah dapat diatasi
dengan menggunakan bantuan-bantuan ilmu sosial yang menekankan pada
keumuman yang demikian harus diakui
bahwa semua ilmu memiliki batasanmasing-masing.
Masyarakat
dan sistem stratifikasi sosial.
Stratifikasi
masyarakat dapat terjadi secara alamiah maupun disengaja. Adapun beberapa
pedoman yang dugunakan untuk meneliti stratifikasi sosial dalam masyarakat yakni :
·
Stratifiksi mungkin berpokok pada system
yang bertentangan dalam masyarakat.
·
System stratifikasi dapat dianalisis
dalam ruang lingkup dan beberapa unsur-unsur.
Stratifikasi
sosial memiliki sifat yang tertutup maupun terbuka. Di mana dalam sisfat yang
tertutup stratifikasi memebatasi kemungkinana berpindahnya seorang anggota
masyarakat dari suatu lapisan ke lapisan lain yang sifatnya gerak ke atas
amaupun ke bawah, demikian pula sebaliknya.
Problem- problem sosial dalam
masyarakat.
Perkembangan
masyarakat dari yang berbentuk sederhana hingga berbentuk kompleksmemebawa
dampak berupa masalah atau problem sosial Timbulnya suatu masalah dalam
kehidupan sosial yaitu di akibatkan oleh adanya ekspektasi dan realita dalam
kehidupan. Kemiskinan ialah salah satu masalah sosial yang sangat relevan untuk
diangkat dalam penulisan sejarah, sehingga terdapat beberapa pokok pemikiran
yang menjadi pertimbangan antara lain:
1. Penyebab
Kemiskinan kemiskinan dapat dipahami oleh setiap orang dengan pemikiran yang
berbeda-beda
2. Bagaimana
Kemiskinan Mempengaruhi Suatu Wilayah
3. Upaya Pengentasan Kemiskinan
4. Hubungan kausalitas (sebab-akibat) antara
kemiskinan dengan problem sosial lain.
Agama dan kemajemukan
Mahasiswa
ilmu sejarah harus mengetahui bahwa penelitian tentang agama dari prespektif
ilmu berbeda-beda dari sudut pandanng ilmu- ilmu agama. Ilmu sosial sebagsi
salah satu ilmu umum memiliki definisi sendiri tentang agama. Agama selain
sebagai institusi normative juga memiliki dimensi sosial. Seorang sejarawan
dapat mengangkat sejarah agama dari institusionalnya. Sejarawan dapat
mentelidiki bagaimana agama dapat menggerakkan masyarakat untuk melakukan suatu
tindakan yang kolektif.
Perbedaan Sosial
Perbedaan
sosial yang juga sebagai deferensi sosial
merupakan perbedaan masyarakat secara horizontal. Artinya antara
masyarakat yang satu dengan yang lainnya tidak ada yang lebih tinggi maupun
rendah perbedaan idak didasarkan pada tingkatan-tingkatan dalam masyarakat
melainkan ciri khusus yang membedakan masyarakat satu dengan masyarakat yang lain.